Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Internasional

Penembakan Massal di Bondi Beach Australia Saat Hanukkah Tewaskan 15 Orang 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

15 - Dec - 2025, 10:44

Placeholder
Warga Sydney berbondong-bondong mendatangi lokasi untuk meletakkan bunga di memorial darurat dekat Bondi Pavilion. (Foto: BBC)

JATIMTIMES - Tragedi penembakan massal terjadi di Australia, Minggu (14/12) waktu setempat. Sebanyak 15 orang dilaporkan tewas dalam insiden berdarah di Bondi Beach, New South Wales (NSW) itu. 

Pihak kepolisian menyebut pelaku penembakan adalah ayah dan anak yang diduga sengaja menargetkan acara perayaan komunitas Yahudi.

Baca Juga : Bupati Malang Bakal Lakukan Screening Jantung Bawaan, Petakan Penanganan Stunting

New South Wales Police mengungkapkan, para korban berusia antara 10 hingga 87 tahun. Di antara korban tewas terdapat seorang anak perempuan berusia 10 tahun. Insiden ini terjadi saat sebuah acara digelar untuk menandai dimulainya Hanukkah, hari raya umat Yahudi.

Polisi memastikan kasus ini ditangani sebagai aksi teror. “Ini adalah serangan yang disengaja dan menargetkan komunitas Yahudi,” demikian pernyataan kepolisian NSW, dikutip BBC, Senin (15/12).

Dua pelaku penembakan diketahui memiliki hubungan keluarga, yakni ayah berusia 50 tahun dan anak laki-lakinya berusia 24 tahun. Sang ayah tewas di lokasi kejadian, sementara anaknya kini masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Komisioner Polisi NSW, Mal Lanyon, menyebut pelaku berusia 50 tahun merupakan anggota klub senjata dan memegang izin kepemilikan senjata api untuk berburu. “Dia memiliki lisensi kategori AB yang memberinya hak untuk memiliki senjata laras panjang,” kata Lanyon.

Ia menambahkan, kepemilikan senjata tersebut secara administratif sah. “Registri senjata api melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan seseorang layak dan pantas memegang lisensi senjata,” ujarnya.

Pelaku diketahui telah memegang lisensi senjata sejak 2015. Namun, polisi masih mendalami latar belakang kedua pelaku dan belum mengungkap status kewarganegaraan mereka.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengecam keras aksi tersebut. Ia menyebut penembakan di Bondi Beach sebagai tindakan kejahatan yang keji.

“Ini adalah tindakan jahat yang dengan sengaja menargetkan komunitas Yahudi,” tegas Albanese dalam pernyataannya.

Salah satu korban tewas diketahui adalah Rabbi Eli Schlanger, kelahiran Inggris. Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh pihak keluarga kepada media.

Sejumlah saksi mata mengungkapkan kengerian saat insiden berlangsung. Seorang saksi mengatakan dirinya kehilangan “sahabat sangat berharga” yang baru saja kembali menjadi seorang ayah. Sementara seorang pemuda lainnya mengaku suara tembakan terasa seperti “tak pernah berhenti”.

Rekaman video yang beredar juga memperlihatkan bagaimana dua pelaku melepaskan tembakan ke arah area taman dari sebuah jembatan. Tembakan ini memicu kepanikan massal di kawasan pantai yang sedang ramai.

Baca Juga : APT Sukses Besar, Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars Konfirmasi Kolaborasi Kedua

Komisioner Lanyon memuji aksi heroik aparat dan warga sipil. “Ada banyak cerita keberanian, bukan hanya dari polisi, tetapi juga masyarakat. Sejumlah orang selamat berkat tindakan cepat warga di sekitar,” ujarnya.

Insiden ini kembali memicu perdebatan soal kepemilikan senjata di Australia. Premier NSW Chris Minns menyatakan sudah saatnya ada perubahan dalam undang-undang senjata api di negara bagian tersebut.

“Jika Anda bukan petani atau tidak terlibat dalam pertanian, mengapa membutuhkan senjata besar yang bisa membahayakan publik?” kata Minns.

Meski demikian, ia menegaskan perubahan regulasi membutuhkan proses legislasi dan tidak bisa dilakukan secara instan.

Australia sendiri dikenal memiliki salah satu aturan senjata paling ketat di dunia sejak tragedi Port Arthur pada 1996 yang menewaskan 35 orang. Namun, kasus Bondi Beach ini dinilai menjadi alarm keras bagi pemerintah.

Pasca penembakan, warga Sydney berbondong-bondong mendatangi lokasi untuk meletakkan bunga di memorial darurat dekat Bondi Pavilion. Banyak pula yang menunjukkan solidaritas kepada komunitas Yahudi dengan mengenakan kippah atau membawa bendera Israel.

Palang Merah Australia juga menyerukan donor darah, terutama golongan O negatif. Lonjakan minat donor bahkan membuat situs Lifeblood Australia sempat mengalami gangguan akibat tingginya trafik.

Hingga kini, sekitar 40 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit. Polisi menyatakan penyelidikan masih terus berlangsung dan kemungkinan tuntutan pidana akan diajukan terhadap pelaku yang selamat jika kondisinya memungkinkan.


Topik

Internasional bondi beach penembakan australia



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Banyuwangi Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri