JATIMTIMES - Polres Malang melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas yang mencapai 103.132 kasus selama Operasi Zebra Semeru 2025. Operasi ini berlangsung selama 14 hari pelaksanaan, terhitung sejak 17 hingga 30 November 2025.
Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S. menjabarkan, jenis pelanggaran yang paling banyak ditemukan meliputi tidak menggunakan helm, tidak membawa STNK atau SIM, melanggar lampu merah maupun rambu lalu lintas, hingga kendaraan tanpa pelat nomor serta tidak menggunakan sabuk keselamatan.
Baca Juga : Dishub Beri Sosialisasi Jukir se-Kota Batu, Tekankan Tertib Ketentuan, Etika dan Fungsi Pelayanan
"Fokus kami pada pelanggaran yang dapat berpotensi fatal. Penindakan dilakukan untuk menekan angka pelanggaran yang berkaitan dengan keselamatan berkendara. Kami ingin memastikan masyarakat pulang ke rumah dengan selamat," ujar Danang, Senin (1/12/2025).
Dari sejumlah pelanggaran lalu lintas yang dilakukan penindakan tersebut, pelanggaran berupa tidak membawa kelengkapan surat kendaraan dan mengemudi, hingga pelanggaran rambu seperti menerobos lampu merah turut menjadi pelanggaran terbanyak.
"Meskipun dianggap sebagai pelanggaran kecil, namun bisa memicu terjadinya kecelakaan besar. Oleh karena itu, kami bertindak tegas namun tetap humanis demi keselamatan masyarakat sebagai pengguna jalan,” ujar Danang.
Operasi Zebra Semeru 2025 turut diselenggarakan dalam rangka kesiapan menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Terkait hal ini, Danang turut mengimbau masyarakat untuk mulai bersiap menghadapi peningkatan mobilitas.
Baca Juga : 18 Pelajar Bolos Sekolah Terjaring Razia Satpol PP Kota Batu
"Situasi arus perjalanan diprediksi meningkat, sehingga kedisiplinan pengguna jalan dan kesiapan fasilitas yang memadai menjadi kunci kenyamanan dan keamanan di jalan," ujarnya.
Danang menyebut, pengguna jalan yang semakin tertib ditambah fasilitas yang semakin baik saat berkendara akan membuat perjalanan saat liburan, mudik, maupun aktivitas selama perayaan natal dan tahun baru (Nataru) akan lebih aman dan nyaman. "Kami berharap situasi dan kondisi saat Nataru nantinya bisa tetap kondusif," pungkasnya.
