Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia, Jenazah Akan Disalatkan di Masjid Asy Syarif BSD

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

08 - Nov - 2025, 14:02

Placeholder
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang meninggal dunia hari ini. (Foto: Wikipedia)

JATIMTIMES - Kabar duka datang dari dunia penegakan hukum Indonesia. Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (8/11) di usia 72 tahun. Berita wafatnya Antasari dibenarkan oleh kuasa hukumnya, Boyamin Saiman, yang berkomunikasi langsung dengan pihak keluarga almarhum.

Menurut Boyamin, jenazah Antasari akan dishalatkan di Masjid Asy Syarif, kawasan BSD, Tangerang Selatan. Prosesi salat jenazah dijadwalkan dilaksanakan setelah salat Ashar. “Betul, barusan konfirmasi ke pengurus Antasari. Salat jenazah Pak Antasari akan diselenggarakan ba’da Ashar di Masjid Asy Syarif,” ujar Boyamin seperti dikutip dari detik.

Baca Juga : Fakta-Fakta Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading: 50 Korban, Pelaku Diduga Siswa Gunakan Senjata Mainan

Kabar ini sontak menjadi perhatian publik, mengingat Antasari merupakan salah satu tokoh penting yang sempat memimpin lembaga antirasuah pada masa-masa penting pemberantasan korupsi di Indonesia.

Riwayat Hidup dan Karier Antasari Azhar

Antasari Azhar lahir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pada 18 Maret 1953. Ia memulai kariernya sebagai jaksa dan menempati sejumlah jabatan strategis di kejaksaan sebelum kemudian ditunjuk sebagai Ketua KPK.

Antasari resmi dilantik menjadi Ketua KPK pada 18 Desember 2007, menggantikan Taufiequrachman Ruki. Pada masa kepemimpinannya, KPK dikenal agresif melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dan menangani kasus-kasus besar yang melibatkan pejabat tinggi negara.

Namun perjalanan kariernya berubah drastis pada 2009, ketika ia harus berhadapan dengan proses hukum yang kemudian membuatnya dinonaktifkan dari jabatannya. Perjalanan hidupnya setelah itu berjalan penuh sorotan publik, hingga akhirnya Antasari mendapatkan grasi presiden pada tahun 2016 dan kembali menjalani kehidupan sebagai warga negara biasa.

Dikenang Sebagai Bagian Sejarah Pemberantasan Korupsi

Terlepas dari kontroversi yang mewarnai perjalanan kariernya, nama Antasari tetap tercatat sebagai tokoh yang berperan penting dalam pembangunan sistem pemberantasan korupsi di Indonesia.

Banyak pihak mengenang Antasari sebagai sosok tegas, vokal, dan berani mengambil keputusan pada era kepemimpinannya.

Baca Juga : Banjir dan Longsor Rusak Rumah hingga Tutup Saluran Drainase di Pagak

Boyamin Saiman mengajak masyarakat dan rekan-rekan yang pernah berhubungan dengan almarhum untuk memaafkan kesalahan Antasari semasa hidupnya. Ia juga meminta doa agar Antasari mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Mohon doanya. Mohon dimaafkan segala salah dan khilaf beliau. Semoga Allah memberikan pahala dan ampunan yang sebanyak-banyaknya,” ucapnya.

Kepada keluarga yang ditinggalkan, Boyamin menyampaikan doa agar tetap diberi ketabahan dan kekuatan menghadapi masa duka ini.

Meninggalnya Antasari Azhar menjadi kehilangan bagi keluarga, kerabat, serta masyarakat yang pernah mengenal dedikasi dan perjalanan hidupnya. Wafatnya mantan pemimpin institusi strategis ini juga kembali membuka lembaran kenangan tentang dinamika pemberantasan korupsi di negeri ini.


Topik

Peristiwa kpk antasari azhar mantan ketua kpk meninggal antasari meninggal



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Banyuwangi Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya