Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Serba Serbi

Kalender Jawa Sabtu Pahing 1 November 2025: Tak Dianjurkan untuk Bepergian Jauh

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

31 - Oct - 2025, 19:37

Placeholder
Ilustrasi bepergian. (Foto: Shutterstock)

JATIMTIMES - Sabtu (1/11/2025) dalam penanggalan Jawa bertepatan dengan pasaran Pahing. Berdasarkan kalender Jawa, besok jatuh pada 10 Jumadilawal 1959 tahun Dal, berada dalam Wuku Julungwangi, serta memiliki weton Sabtu Pahing dengan jumlah neptu 18 (Sabtu = 9, Pahing = 9).

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton Sabtu Pahing dikenal sebagai pribadi yang berwibawa, berpengaruh, dan disegani banyak orang. Pemilik weton ini umumnya memiliki banyak kelebihan, terutama dalam hal bakat dan kecerdasan. Orang dengan weton ini sering dianggap multi talenta, mampu menyesuaikan diri dalam berbagai bidang pekerjaan, serta mudah menarik perhatian karena kharisma alaminya.

Baca Juga : Di Hadapan Mahasiswa, Puguh Anggota DPRD Jatim Tegaskan Dukung Ekonomi Kreatif Berkelanjutan

Namun, di balik kelebihannya, pemilik weton ini juga dikenal mudah terkejut dan cenderung emosional. Meski demikian, emosinya biasanya cepat reda dan bisa terkendali dengan baik.

Menurut Primbon Jawa, Pangarasan dari weton Sabtu Pahing berada di bawah pengaruh Lakuning Geni. Dalam bahasa Jawa, arti dari Lakuning Geni adalah “laku api”. Api menggambarkan sifat temperamental, cepat panas, dan penuh semangat.

Pemilik weton dengan Pangarasan ini biasanya pemberani, tidak suka ditindas, dan berani mengambil risiko besar untuk mencapai tujuannya. Tapi di sisi lain, Sabtu Pahing juga mudah tersulut emosi dan perlu belajar menahan diri agar tidak menyesali ucapan atau tindakan di kemudian hari.

Meski begitu, api dalam dirinya juga menjadi sumber energi yang membuat Sabtu Pahing gigih dan pantang menyerah. Orang dengan Pangarasan Lakuning Geni sering kali menjadi pemimpin alami di lingkungannya.

Dalam perhitungan Pancasuda, Sabtu Pahing berada di bawah pengaruh Satriya Wibawa, yang berarti “kesatria yang berwibawa”. Artinya, pemilik weton ini membawa aura keluhuran dan kehormatan. Ia dihormati bukan karena kekuasaan, tetapi karena karakter dan kepribadian yang kuat.

Seseorang dengan Satriya Wibawa biasanya disukai banyak orang, memiliki daya tarik alami, serta sering menjadi panutan atau tempat orang lain meminta nasihat. Ia juga dikenal bijaksana dan tidak mudah tergoda dengan hal-hal duniawi, meskipun terkadang tampak keras kepala.

Hari Sabtu Pahing kali ini juga berada dalam Wuku Julungwangi, yang dilambangkan oleh Bathara Sambu, dewa yang membuat seseorang mudah dikenal banyak orang. Dalam primbon disebutkan, orang yang berada dalam pengaruh Wuku Julungwangi cepat terkenal karena tindakannya, baik yang baik maupun buruk.

Disebutkan pula bahwa air di tempayan berada di depan, melambangkan kerelaan hati dan sikap dermawan, namun kebaikannya sering diperlihatkan sedikit demi sedikit. Pohon yang menaungi wuku ini adalah cemara, yang menggambarkan pribadi banyak bicara namun menarik didengar. Ucapannya sering dipercaya orang lain, meski terkadang menimbulkan rasa segan atau takut.

Baca Juga : Wali Kota Blitar Mas Ibin Serahkan SK PPPK Tahap II: ASN Harus Profesional, dan Bangga Melayani Bangsa

Selain itu, umbul-umbul berada di depan, yang menandakan akan datangnya keberuntungan besar. Pemilik weton Sabtu Pahing di Wuku Julungwangi ini biasanya mendapat perhatian dan kasih dari Tuhan maupun atasannya. Sabtu Pahing dikenal pandai berbicara, ramah, dan mampu memengaruhi orang lain melalui tutur katanya.

Gambaran dari wuku ini diibaratkan seperti banteng lumpuh, meski sedang dalam keadaan sulit, tetap tampak tegar dan kuat menghadapi cobaan.

Dalam hitungan Kala, posisi hari ini berada di Barat Daya. Berdasarkan kepercayaan Jawa, selama tujuh hari dalam Wuku Julungwangi, tidak disarankan bepergian ke arah Barat Daya untuk urusan penting, karena dipercaya dapat mendatangkan kesialan atau hambatan.

Selain itu, primbon juga menyebutkan bahwa hari Sabtu Pahing pada Wuku Julungwangi tidak baik digunakan untuk memulai pekerjaan besar atau melakukan perjalanan jauh. Hari ini lebih baik digunakan untuk beristirahat, merenung, atau memperkuat rencana-rencana ke depan, bukan untuk tindakan yang tergesa-gesa.

Berdasarkan Primbon Jawa, orang dengan weton Sabtu Pahing cocok menekuni profesi yang membutuhkan ketelitian, kecerdasan, dan kreativitas tinggi. Pemilik weton ini cocok menjadi pengusaha, pendidik, peneliti, desainer, atau pekerja kreatif.

Untuk urusan jodoh, weton Sabtu Pahing dipercaya serasi dengan Sabtu Pon, Senin Pon, Jumat Legi, Selasa Kliwon, Kamis Kliwon, Rabu Pahing, dan Rabu Wage. 


Topik

Serba Serbi Kalender Jawa Sabtu Pahing dilarang bepergian jauh



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Banyuwangi Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy