JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau masyarakat Jawa Timur agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung mulai 30 Oktober hingga 5 November 2025 di sejumlah daerah di Jatim.
Menurut BMKG, cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti hujan intensitas sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.
Baca Juga : Awas Boros! 6 Zodiak Dapat Peringatan Finansial Akhir Oktober, Sementara 6 Lainnya Siap Panen Rezeki
Ada 23 wilayah yang masuk dalam daftar daerah berpotensi terdampak cuaca ekstrem. Di antaranya, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Bondowoso, Jember, Probolinggo, Sumenep, Kediri, Bangkalan, Blitar, Lumajang, Malang, Pasuruan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Jombang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, dan Pamekasan.
BMKG menjelaskan bahwa sebagian wilayah Jawa Timur kini berada pada masa pancaroba, sementara sebagian lainnya sudah mulai memasuki awal musim hujan. Kondisi peralihan musim ini membuat potensi cuaca ekstrem meningkat secara signifikan.
BMKG Juanda mengungkapkan, meningkatnya potensi hujan lebat di Jawa Timur dipicu oleh adanya gangguan gelombang atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang tengah melintasi wilayah tersebut.
Selain itu, suhu muka laut yang hangat di sekitar Selat Madura turut memperkuat pembentukan awan konvektif. Awan-awan ini bisa menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah Jatim.
“Dalam sepekan ke depan, kami perkirakan akan terjadi peningkatan potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” kata BMKG Juanda dalam keterangannya, dikutip Kamis (30/10).
Baca Juga : Trans-Jatim Siap Masuk Kota Malang, Dewan Dorong Rute yang Ramah Angkot
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat dan instansi terkait tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem. Terutama di wilayah rawan banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, angin kencang, puting beliung, dan pohon tumbang.
“Kami mengimbau agar masyarakat tidak memaksakan diri untuk melanjutkan perjalanan saat cuaca ekstrem berlangsung dan selalu mengutamakan keselamatan,” tulis BMKG Juanda.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk memantau informasi perkembangan cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.
