Lautan Umat Padati Katedral Ijen Malang, Natal 2025 Diwarnai Sukacita Keluarga hingga Kepedulian Sosial
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
25 - Dec - 2025, 11:22
JATIMTIMES - Suasana khidmat sekaligus hangat menyelimuti Gereja Paroki St Perawan Maria dari Gunung Karmel atau Katedral Ijen Malang sepanjang perayaan Natal 2025. Ribuan umat Katolik memadati kawasan gereja sejak malam Natal, Rabu (24/12/2025), hingga Hari Raya Natal, Kamis (25/12/2025).
Penanggung Jawab Ibadat Katedral Ijen Malang, Heribertus Heru, menjelaskan bahwa rangkaian perayaan Natal telah dimulai sejak 24 Desember dengan dua kali ibadat, yakni pukul 18.00 WIB dan 21.00 WIB.
Baca Juga : Bupati Sanusi Pastikan Perayaan Natal 2025 di Kabupaten Malang Aman dan Kondusif
“Antusiasmenya luar biasa. Banyak umat yang hadir, tidak hanya dari Malang, tapi juga dari luar kota. Ini memang momen yang sangat dinanti oleh umat Katolik,” ujar Heru.
Puncak kepadatan terjadi pada ibadat malam Natal. Panitia bahkan harus menyiapkan kursi tambahan hingga hampir 2.000 tempat duduk di luar gedung gereja. Sementara kapasitas di dalam gereja sendiri berkisar antara 600 hingga 700 orang.
“Semua terisi penuh. Bahkan masih ada umat yang hadir meski tidak mendapatkan tempat duduk,” ungkapnya.
Memasuki Hari Raya Natal, Kamis (25/12/2025), Katedral Ijen menggelar lima kali ibadat, dimulai sejak pukul 05.30 WIB, dilanjutkan pukul 07.30 WIB, 10.00 WIB, 16.30 WIB, dan ditutup pukul 18.30 WIB.
Menariknya, dua sesi ibadat pagi dikemas secara khusus. Ibadat pukul 07.30 WIB dikhususkan untuk Natal Anak, sementara pukul 10.00 WIB diperuntukkan bagi umat lansia.
“Bukan untuk membedakan, tetapi lebih memfokuskan. Sapaan dan pendekatan pemimpin ibadat disesuaikan, sehingga anak-anak maupun lansia bisa merasakan Natal dengan lebih dekat dan hangat,” jelas Heru.
Ia menambahkan, para lansia yang hadir umumnya datang bersama anak dan cucu mereka, sehingga suasana kekeluargaan sangat terasa.
Pada Natal tahun ini, Gereja Katolik secara nasional mengangkat tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga.” Tema tersebut dinilai sangat relevan dengan kondisi saat ini.
“Gereja ingin memberi perhatian pada keluarga, terutama keluarga-keluarga yang mungkin sedang bermasalah. Harapannya, Natal membawa sukacita, kegembiraan, dan damai dalam lingkup keluarga,” katanya.
Baca Juga : Faktor Cuaca Picu Kenaikan Harga Cabai Rawit Jelang Nataru
Namun, Heru menegaskan bahwa perayaan Natal tidak semata soal kegembiraan. Umat juga diajak untuk memiliki kepedulian sosial terhadap sesama, khususnya mereka yang tengah menghadapi kesulitan akibat bencana atau kondisi ekonomi.
“Kita tidak hanya senang-senang sendiri, tapi juga melihat saudara-saudara kita yang mungkin tidak bisa menikmati kebahagiaan seperti kita,” imbuhnya.
Untuk Natal Anak, meski tidak diisi drama seperti tahun sebelumnya, panitia tetap menyiapkan acara khusus yang dikemas sederhana namun penuh makna. Kehadiran figur Sinterklas menjadi simbol sukacita Natal bagi anak-anak.
“Tidak meriah berlebihan, tapi paling tidak anak-anak bisa merasakan kegembiraan Natal,” tuturnya.
Sementara itu, jumlah umat pada ibadat Natal 25 Desember diperkirakan mencapai 700 hingga 800 orang per sesi, lebih rendah dibandingkan malam Natal. Meski demikian, Heru menilai jumlah tersebut relatif stabil dan bahkan cenderung meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami pastikan sarana prasarana seperti kursi, layar monitor, dan sound system mencukupi, sehingga umat yang berada di luar gereja tetap bisa mengikuti ibadat dengan nyaman,” pungkasnya.
Perayaan Natal di Katedral Ijen Malang pun tak hanya menjadi momentum ibadah, tetapi juga ruang kebersamaan, refleksi, dan kepedulian di tengah keberagaman kota pendidikan ini.
