Dihantam Hujan Lebat, Atap Tiga Ruang Kelas SDN 9 Kilensari Situbondo Ambruk
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
18 - Nov - 2025, 11:13
JATIMTIMES – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Panarukan selama dua hari berturut-turut mengakibatkan atap tiga ruang kelas di SDN 9 Kilensari, Desa Kilensari, ambruk. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (15/11/2025) dan Senin (17/11/2025).
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerusakan bangunan tergolong parah dan berdampak pada kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga : Penguatan KIM untuk Menangkal Hoaks yang Menyerang Masyarakat
Ambruk pertama terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 WIB saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. Atap ruang kelas 5 runtuh setelah kayu penyangga tak mampu menahan beban air hujan. Penjaga sekolah, Hariyanto (55), menjelaskan bahwa suara runtuhan terdengar cukup keras.
“Saya mendengar suara keras dari arah ruang kelas 5. Ternyata atapnya sudah jatuh semua. Hujannya deras sekali,” ungkapnya.
Dua hari kemudian, Senin (17/11/2025) pukul 05.00 WIB, atap ruang kelas 4 dan 6 ikut menyusul ambruk. Warga segera melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD Situbondo. Laporan resmi diterima pada Selasa (18/11/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, dan tim langsung dikerahkan ke lokasi.
Koordinator Pusdalops PB BPBD Situbondo, Puriyono, menyampaikan bahwa pihaknya bergerak cepat setelah menerima laporan.
“Setelah laporan masuk, kami bersama TRC langsung menuju lokasi untuk melakukan asesmen cepat. Dari pendataan awal, kerusakan masuk kategori rusak berat dengan total estimasi kerugian mencapai sekitar Rp150 juta,” jelasnya mewakili Kalaksa BPBD Situbondo, Sruwi.
Bangunan yang runtuh merupakan bangunan permanen berukuran panjang 22,5 meter, lebar 7 meter, dan tinggi 5 meter. Untuk memastikan keselamatan siswa, pihak sekolah memindahkan proses pembelajaran sementara ke ruang perpustakaan, ruang kelas 2, serta musholla sekolah.
“Yang terpenting keselamatan siswa tetap terjaga sembari menunggu penanganan lanjutan,” imbuh Puriyono.
Baca Juga : Komisi C DPRD Jember Sidak Perumahan Devanka Land, Temukan Sempadan Sungai Diuruk dan Picu Banjir Luapan
BPBD Situbondo telah melakukan berbagai langkah penanganan, mulai dari pengecekan lokasi, koordinasi dengan kecamatan, Koramil, Polsek, Dinas Pendidikan, hingga pemdes setempat. Pihaknya juga memberikan imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap ancaman bencana, terutama saat intensitas hujan tinggi,” jelas Puriyono.
Di lokasi kejadian, hadir sejumlah unsur seperti staf Kecamatan Panarukan, anggota Koramil dan Polsek Panarukan, Tagana Dinsos, agen relawan bencana, guru sekolah, serta warga sekitar. Kolaborasi berbagai pihak ini membantu mempercepat asesmen dan pengamanan lingkungan sekolah.
Sementara itu, kondisi cuaca di wilayah Panarukan pada hari ini dilaporkan cerah berawan. Namun, BPBD kembali menekankan agar masyarakat terus menjaga kewaspadaan mengingat pola cuaca ekstrem belum sepenuhnya mereda.
