Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Serba Serbi

Mengenal Sosok Marsinah, Buruh Perempuan Tangguh yang Gugur Saat Berjuang

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

10 - Nov - 2025, 18:35

Placeholder
Marsinah, Buruh perempuan yang kini resmi menjadi Pahlawan Nasional. (Foto: Wikipedia)

JATIMTIMES - Nama Marsinah kembali menjadi sorotan setelah ia resmi dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, pada Senin (10/11/2025) dalam peringatan Hari Pahlawan Nasional. Penetapan ini menjadi bentuk pengakuan negara atas perjuangan Marsinah dalam memperjuangkan hak-hak buruh dan menegakkan keadilan sosial di masa pemerintahan Orde Baru.

Sejak lama, Marsinah dikenal sebagai simbol perjuangan kelas pekerja. Ia adalah sosok perempuan sederhana yang berani melawan ketidakadilan, meskipun hidup dalam tekanan rezim yang otoriter. Kisahnya mengingatkan bahwa pahlawan tidak hanya muncul di medan peperangan, melainkan juga dari rakyat kecil yang membela haknya.

Baca Juga : Bupati Ipuk Fiestiandani Ajak Semua Elemen Menjadi Pahlawan Bagi Lingkungan Daerah dan Negara saat Upacara Hari Pahlawan

Kehidupan Awal Marsinah

Mengutip Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Marsinah lahir pada 10 April 1969 di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ibunya meninggal saat ia berusia tiga tahun, sehingga Marsinah tumbuh sebagai sosok yang mandiri dan kuat.

Riwayat pendidikan:

• SDN Nglundo 2 Sukomoro

• SMPN 5 Nganjuk

• SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk

Dari beberapa sumber, diketahui bahwa Marsinah sebenarnya bercita-cita melanjutkan pendidikan ke Fakultas Hukum. Namun keterbatasan ekonomi membuat ia memilih bekerja. Pada 1989, ia merantau ke Surabaya dan tinggal di rumah kakaknya. Ia bekerja dari satu pabrik ke pabrik lain sambil berjualan nasi bungkus untuk menambah penghasilan.

Marsinah kemudian berpindah ke Sidoarjo dan melamar pekerjaan di PT Catur Putra Surya (CPS), pabrik arloji yang berlokasi di Porong.

Perjuangan di Dunia Buruh

Berdasarkan catatan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Marsinah mulai aktif memperjuangkan hak-hak buruh setelah perusahaan menolak menaikkan upah sesuai ketentuan pemerintah daerah.

Situasi memanas ketika manajemen memaksa buruh menandatangani surat pengunduran diri setelah aksi mogok. Marsinah dengan tegas menolak tekanan tersebut dan berinisiatif membawa kasus ini ke Dinas Tenaga Kerja agar diselesaikan secara hukum.

Keberanian itu menjadi tindakan penting dalam membela hak pekerja, namun juga membawa risiko besar pada keselamatan dirinya.

Akhir Tragis Perjuangan Marsinah

Marsinah dinyatakan hilang pada 5 Mei 1993. Tiga hari kemudian, pada 8 Mei 1993, ia ditemukan meninggal dunia di kawasan hutan Wilangan, Nganjuk. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan.

Baca Juga : Kuasa Hukum Minta Menkeu Purbaya Hadir Langsung dalam Sidang Lanjutan Kasus Eks Karyawan Kertas Leces

Kematian Marsinah menjadi salah satu kasus pelanggaran hak asasi manusia paling tragis dan membekas dalam sejarah gerakan buruh Indonesia.

Makna Kepahlawanan Marsinah

Dilansir dari LLDIKTI Wilayah V Kemdiktisaintek, pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah pada tahun 2025 menjadi pengakuan terhadap perjuangannya yang mencerminkan:

• Keberanian melawan penindasan

• Emansipasi perempuan dalam dunia kerja

• Pembelaan terhadap hak-hak dasar kaum pekerja

Sementara itu, laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia menegaskan bahwa penganugerahan ini merupakan penghargaan negara atas kontribusi Marsinah dalam memperkuat kesadaran sosial dan memperjuangkan keadilan bagi rakyat kecil. Ia ditetapkan sebagai satu dari sepuluh tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025.

Marsinah adalah sosok perempuan tangguh yang memperjuangkan hak-hak buruh tanpa pamrih. Ia mengorbankan kenyamanannya, bahkan nyawanya, demi keadilan sosial. Gelar Pahlawan Nasional yang diberikan negara menjadi penegas bahwa perjuangan rakyat kecil juga merupakan bagian penting dari sejarah bangsa.

Marsinah telah gugur, namun semangat dan namanya akan terus hidup dalam perjuangan buruh Indonesia.


Topik

Serba Serbi Marsinah pahlawan nasional pejuang buruh Pahlawan Perempuan buruh



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Banyuwangi Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Serba Serbi

Artikel terkait di Serba Serbi