JATIMTIMES - Fenomena aneh terjadi di kawasan Rungkut Mapan, Surabaya Timur. Warga dikejutkan dengan munculnya semburan air bercampur gas di tengah Sungai Bon Agung, tepatnya di sisi timur Jembatan Yakaya, Jalan Rungkut Mapan. Semburan tersebut terlihat cukup kuat, mencapai tinggi sekitar 50 hingga 70 sentimeter, dan menimbulkan busa putih di permukaan air.
Peristiwa yang terjadi pada Kamis (16/10/2025) sekitar pukul 14.00 WIB itu dengan cepat menjadi perbincangan di media sosial. Salah satu video yang beredar memperlihatkan air sungai bergolak hebat, memunculkan dugaan adanya gas yang keluar dari dasar sungai. Salah satu akun TikTok, @rj.FaraNisa, turut membagikan ulang video tersebut hingga viral di linimasa.
Baca Juga : Trans Icon Surabaya yang Hendak Didemo Para Santri, Mall Milik CT yang Diback Up Gubernur Khofifah Langsung
Menanggapi kejadian itu, Division Head Regional Support and Service PGN SOR III, Muhammad Rais Effendi, membenarkan adanya gelembung gas di Sungai Rungkut Madya Utara. Ia menjelaskan, pihak PGN telah menurunkan tim teknis sejak siang hari untuk melakukan pemeriksaan lapangan secara menyeluruh.
“Benar adanya gelembung di Sungai Rungkut Madya Utara. Kami sudah menerjunkan tim sejak pukul 14.00 WIB untuk melakukan pemeriksaan lapangan,” ujar Rais dalam keterangan tertulis, Kamis malam.
Dari hasil pemeriksaan awal, PGN memastikan tidak ada kebocoran pada jaringan pipa gas di sekitar lokasi. Penyaluran gas ke pelanggan tetap aman dan tidak mengalami gangguan tekanan.
“Kami pastikan tidak ada kendala, tidak ada gangguan, dan tidak ada penurunan tekanan di instalasi pipa kami. Penyaluran gas ke pelanggan tetap aman,” tegasnya.
Kandungan Gas Diduga Metana
Rais menjelaskan, hasil pengukuran awal menunjukkan gelembung air tersebut mengandung gas metana (CH₄), yaitu gas yang juga terdapat dalam gas bumi. Namun, PGN belum dapat memastikan apakah gas itu berasal dari pipa atau dari sumber alami di bawah tanah.
“Berdasarkan alat ukur yang kami bawa, hasilnya menunjukkan adanya kandungan gas metana. Tapi kami masih memastikan apakah sumbernya berasal dari pipa gas atau faktor alami,” jelasnya.
Ia menambahkan, kejadian seperti ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, baik dari sumber gas alam alami di bawah tanah maupun potensi gangguan pada sistem perpipaan bawah tanah. Karena itu, investigasi dilakukan dengan sangat hati-hati.
Baca Juga : Khutbah Jumat Oktober: Dari Pesantren untuk Indonesia yang Berakhlak
Hingga Kamis malam, tim PGN masih melakukan penggalian di sekitar titik semburan untuk memastikan sumber pasti gas tersebut. Proses investigasi dilakukan dengan pengawasan ketat guna mencegah potensi bahaya.
“Penggalian dilakukan untuk memastikan apakah sumbernya dari pipa gas kami atau ada sumber lain,” ujarnya.
PGN mengimbau masyarakat agar tidak mendekati area semburan, karena gas metana mudah terbakar jika terkena sumber api.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area gelembung. Potensi bahayanya cukup tinggi jika ada pemicu seperti rokok atau kendaraan yang panas,” kata Rais menegaskan.
PGN memastikan akan terus memberikan pembaruan resmi kepada publik setelah hasil investigasi lapangan selesai.
