Hari Pertama Pasar Hewan Pahingan Maospati Pindah Lokasi, Pedagang Keluhkan Lahan Sempit dan Minim Fasilitas
Reporter
Basworowati Prasetyo Nugraheni
Editor
Nurlayla Ratri
21 - Dec - 2025, 11:52
JATIMTIMES - Suasana berbeda terlihat di pasar hewan Pahingan di Kelurahan Maospati Kecamatan Kabupaten Magetan . Karena mulai hari ini, Minggu (21/12/2025) aktivitas jual beli ternak resmi dipindahkan ke lokasi baru yang bertempat di lahan belakang Puskesmas Maospati.
Meski mencatatkan peningkatan jumlah pengunjung, relokasi ini menyisakan sejumlah persoalan bagi para pedagang.
Baca Juga : Bupati Sanusi Komitmen Buka Ruang Kolaborasi dengan BEM Malang Raya untuk Atasi Persoalan Daerah
Berdasarkan pantauan di lapangan, lokasi baru ini tampak lebih hidup dibandingkan lokasi pasar lama. Akses yang dianggap lebih strategis membuat masyarakat berbondong-bondong datang, baik untuk sekadar melihat-lihat maupun melakukan transaksi jual beli hewan ternak.
"Kalau dari sisi keramaian, di sini jauh lebih ramai. Pembeli lebih banyak yang datang hari ini," ujar Dimas salah satu pengunjung di lokasi.
Namun, kegembiraan atas ramainya pengunjung tidak sepenuhnya dirasakan oleh para pedagang. Mayoritas pedagang mengeluhkan tata ruang pasar yang dianggap kurang proporsional.
Para pedagang merasa area untuk menggelar hewan dagangan sangat sempit karena sebagian besar lahan justru digunakan untuk parkir kendaraan pengangkut hewan
Selain itu minimnya fasilitas peneduh atau bangsal menjadi kekhawatiran besar. Pedagang mengaku kebingungan mencari tempat berlindung jika hujan tiba-tiba turun, mengingat saat ini cuaca sering tidak menentu.
Area yang sempit juga dianggap membuat ruang gerak hewan ternak menjadi terbatas, yang dikhawatirkan dapat memicu stres pada hewan.
"Kami senang pasarnya ramai, tapi tempatnya terasa sesak. Mobil pengangkut masuk ke area jualan, jadi tempat buat kambing dan sapi jadi sempit. Kalau hujan, kami juga bingung mau berteduh di mana," keluh Samijono salah seorang pedagang kambing yang ditemui di lokasi.
Para pedagang berharap pihak pengelola atau pemerintah desa segera melakukan evaluasi terkait tata kelola parkir dan penambahan fasilitas dasar seperti atap peneduh.
Baca Juga : Sekejap! Derasnya Hujan dan Angin Kencang, Picu Atap Runtuh dan Longsor di Kota Batu
Langkah ini dinilai penting agar potensi ekonomi yang besar dari keramaian pasar baru ini bisa berjalan beriringan dengan kenyamanan para pelaku usaha di dalamnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Gunardi, dari Disperindag Kabupaten Magetan meminta para pedagang untuk bersabar. Ia menegaskan bahwa proses penataan pasar memang belum sepenuhnya tuntas.
“Saat ini memang lahan masih sempit, tapi nanti ke depan kita akan lakukan perluasan lahan yang arah ke utara 30 meter dan arah barat sekitar 80 meter, semoga penambahan luasan lahan itu akan membuat pedagang dan pengunjung lebih leluasa dan nyaman,” jelasnya.
Tentang keluhan minimnya peneduh, Gunardi menjelaskan bahwa pembangunan bangsal permanen memerlukan waktu karena terkait dengan siklus anggaran yang ada.
"Untuk bangsal akan ditambahkan kemudian karena itu menyangkut anggaran yang ada. Sementara sebagai solusi agar tidak terlalu panas, kami pasang paranet sebagai pengganti bangsal," tambahnya.
Dengan adanya rencana pengembangan ini, diharapkan Pasar Hewan Pahingan tidak hanya ramai secara kuantitas pengunjung, tetapi juga nyaman secara kualitas fasilitas bagi para pedagang yang menjadi jantung penggerak pasar tersebut.
