355 Warga Malang Terdeteksi HIV/AIDS, Pemkot Malang Gelar Rakor Penanggulangan

Reporter

Hendra Saputra

Editor

Dede Nana

19 - Nov - 2025, 07:33

Rapat Koordinasi Teknis Penanggulangan HIV dan Infeksi Menular Seksual yang digelar Dinkes Kota Malang (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Penyebaran HIV/AIDS di Kota Malang kembali menjadi sorotan setelah Dinas Kesehatan mengumumkan temuan 355 kasus positif dari total 17.242 orang yang menjalani screening sepanjang 2025. Angka ini membuat Pemerintah Kota Malang bergerak cepat memperkuat koordinasi lintas sektor demi menekan laju penularan.

Langkah itu diwujudkan melalui Rapat Koordinasi Teknis Penanggulangan HIV dan Infeksi Menular Seksual yang digelar Rabu 19 November 2025. Pertemuan tersebut mempertemukan berbagai unsur mulai dari lintas OPD, puskesmas, klinik, rumah sakit, organisasi masyarakat sipil hingga komunitas pemerhati HIV/AIDS.

Baca Juga : Gunung Semeru Erupsi Lagi: Ini Sejarah Letusannya dari 1818 hingga 2025

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winidar menyampaikan bahwa rekomendasi dari rakor ini akan menjadi fondasi penyusunan program penanggulangan HIV/IMS ke depan. Ia menegaskan perlunya pembaruan data menyusul temuan terbaru dari para pendamping lapangan.

"Kami bersama organisasi masyarakat sipil, terakhir menemukan 115 orang (ODHIV). Ini luar biasa, dan akan kami lanjutkan penelusurannya serta pendalaman," ujarnya.

Meifta menekankan program penanggulangan HIV dan IMS menjadi prioritas utama Pemkot Malang sekaligus bagian dari program nasional.

"Penangulangan HIV ini prioritas kami, apalagi ini juga menjadi standar pelayanan bidang kesehatan. Jadi ini memang konsentrasi dan fokus kami untuk mendukung eliminasi HIV/AIDS 2030," jelasnya.

Dari total 17.242 orang yang telah diskrining, mayoritas berasal dari luar daerah. Hanya sekitar 29 persen yang merupakan warga Kota Malang. Bahkan, peserta screening tercatat datang dari 96 kota dan kabupaten di Indonesia.

"Jadi temuannya, yang positif sebanyak 355 orang. Mereka mayoritas dari luar Malang, yang dari Kota Malang hanya sekitar 29 persen," kata Meifta.

Baca Juga : Pemkot Malang Dorong Musrenbang Tematik untuk Serap Aspirasi Disabilitas

Ia memandang Kota Malang menjadi tujuan banyak orang untuk melakukan screening karena sistem perlindungan data pribadi yang kuat, fasilitas layanan lengkap, konseling berkelanjutan hingga penanganan yang komprehensif. Saat ini, layanan deteksi dini HIV/AIDS tersedia di 39 fasilitas kesehatan termasuk seluruh puskesmas di Kota Malang.

Tak hanya memperkuat layanan, Dinkes juga gencar melakukan edukasi kepada masyarakat kampus hingga sekolah untuk menekan angka penularan. "Sosialisasi kami kepada masyarakat umum, kampus dan sekolah sekolah untuk menekan angka penularan HIV/AIDS juga cukup masif," tandasnya.

Dengan penemuan kasus baru yang terus bermunculan, upaya kolaboratif lintas sektor di Kota Malang menjadi kunci dalam mengejar target eliminasi HIV/AIDS pada 2030.