Kalender Jawa Sabtu Legi 15 November 2025: Jangan Ambil Keputusan Besar Hari Ini
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
15 - Nov - 2025, 05:41
JATIMTIMES – Sabtu (15/11/2025) dalam penanggalan Jawa bertepatan dengan pasaran Legi. Berdasarkan kalender Jawa, hari ini jatuh pada 24 Jumadilawal 1959 tahun Dal, berada dalam Wuku Galungan, serta memiliki weton Sabtu Legi dengan jumlah neptu 14 (Sabtu = 9, Legi = 5).
Dalam kepercayaan Jawa, Sabtu Legi dikenal memiliki karakter kemauan tinggi, bijaksana, suka keindahan, dan mampu menghargai orang-orang di sekitarnya. Namun, weton ini juga menyimpan sisi kurang baik, seperti kecenderungan mencampuri urusan orang lain hingga sulit menahan rasa ingin tahu.
Baca Juga : Jabatan Wali Kota Surabaya Ibaratnya Setara Gubernur Madura Raya
Menurut Primbon Jawa, Pangarasan dari Sabtu Legi berada dalam pengaruh Lakuning Rembulan. Artinya pembawaan orang dengan weton ini cenderung simpatik, menarik, dan menyenangkan. Kelembutan sikapnya membuat banyak orang nyaman berada di dekatnya.
Namun, sifat yang menawan ini tetap perlu diimbangi dengan kerendahan hati agar tidak berubah menjadi sikap berlebihan atau terlalu ingin diperhatikan.
Dalam hitungan Pancasuda, Sabtu Legi masuk dalam Bumi Kapetak. Simbol ini menggambarkan karakter pekerja keras, tahan banting, menyukai kerapian, dan teliti dalam menjaga kebersihan.
Meski begitu, sisi negatifnya cukup menonjol, yakni sifat pendendam serta kebaikan yang sering tidak terlihat orang lain. Ketika sedang kecewa atau tersakiti, orang berweton ini cenderung memendam perasaan hingga akhirnya meledak pada momen tertentu.
Hari ini berada dalam Wuku Galungan yang dilambangkan oleh Bathara Kamajaya, sosok dewa yang dikenal berwibawa, bijaksana, serta mampu memberi pencerahan pada hati yang bingung.
Primbon menjelaskan beberapa simbol pada Wuku Galungan, di antaranya simbol memegang air di bokor, berarti menunjukkan sifat dermawan dan rela mengorbankan tenaga demi membantu orang lain. Namun, wuku ini juga sulit berhemat.
Selain itu, simbol pohone tangan yang menandakan pribadi yang aktif, tidak suka menganggur, serta cenderung keras kepala. Keinginan untuk memiliki barang yang disukai orang lain juga cukup kuat.
Kemudian simbol burungnya nuri, yang menggambarkan sifat boros, tegas dalam berbicara, dan rela melepas harta tanpa dorongan pujian. Bila tidak dikendalikan, kondisi ini bisa membuat keberuntungan menjauh.
Baca Juga : DPUPRPKP Kota Malang Beber Progres Jembatan Bailey, Pemasangan Struktur Utama Ditarget Rampung Akhir Pekan
Lalu lambang wuku ini burung yang hinggap di atas, artinya pekerjaan yang cocok biasanya melibatkan kegiatan penelitian atau pengamatan, namun jalannya sering terhalang banyak godaan. Serta simbol bambu kering, yang berarti simbol kondisi rezeki yang rawan melarat jika tidak pandai menjaga pengeluaran. Dan bahaya terbesarnya adalah pertengkaran. Konflik kecil pun berpotensi menjadi masalah panjang.
Dalam Wuku Galungan, Kala berada di arah Timur Laut, sehingga selama tujuh hari ke depan tidak disarankan bepergian ke arah tersebut untuk urusan besar seperti memulai usaha, pindah rumah, atau perjalanan jauh.
Primbon mencatat bahwa Sabtu Legi dalam Wuku Galungan merupakan hari kurang baik untuk aktivitas besar. Mulai dari perjalanan jauh, transaksi penting, hingga mengambil keputusan besar, semuanya disarankan ditunda.
Sebaliknya, hari ini justru baik untuk memasang tumbal penangkal, sesirep, atau sarana tolak bala. Energi hari Sabtu Legi dipercaya cocok untuk meredam gangguan metafisika dan menenangkan suasana rumah.
Dalam dunia kerja, Sabtu Legi cocok untuk profesi yang menuntut komunikasi, keberanian tampil, dan kemampuan memimpin. Beberapa profesi yang disarankan antara lain, guru, sales, konsultan dan pembicara publik.
Sementara untuk urusan asmara, kecocokan tertinggi berada pada weton yang jumlah neptunya bersinergi dengan angka 14. Salah satu yang paling disarankan dalam Primbon adalah Selasa Pon, yang dipercaya mampu membawa hubungan harmonis dan saling mendukung.
