Daftar Wilayah Paling Rawan Dampak Pancaroba Akibat Cuaca Tak Menentu

Reporter

Mutmainah J

Editor

A Yahya

29 - Oct - 2025, 09:07

Ilustrasi musim hujan. (Foto: Pixabay)

JATIMTIMES - Perubahan musim kini mulai terasa di sejumlah wilayah Indonesia. Cuaca yang semula cerah dapat tiba-tiba berubah menjadi hujan disertai angin kencang, bahkan petir. Kondisi ini dikenal sebagai masa pancaroba, yaitu peralihan antara musim kemarau ke musim hujan. Pada periode ini, cuaca cenderung tidak stabil dan memicu peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, hingga puting beliung.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa lebih dari 57% wilayah Indonesia telah memasuki masa pancaroba sejak April hingga Oktober 2025. Masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ini ditandai dengan kondisi cuaca yang tidak stabil, mulai dari panas terik, hujan mendadak, hingga angin kencang disertai petir.

Baca Juga : Dinas PU SDA Kabupaten Malang Bekali Juru Pengairan Aplikasi Data Cuaca, Permudah Pemeliharaan Irigasi

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa beberapa wilayah di Indonesia saat ini perlu meningkatkan kewaspadaan. “Potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang, petir, dan puting beliung meningkat selama masa pancaroba. Risiko banjir, genangan, dan tanah longsor juga lebih tinggi, terutama di wilayah rawan,” ujar Guswanto, Rabu (29/10).

Wilayah yang Paling Rawan Terdampak Pancaroba

1. Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta

Rentan mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Cuaca ekstrem kerap muncul pada sore hingga malam hari.

2. Sumatera Bagian Tengah dan Selatan

Berpotensi terjadi hujan sporadis serta genangan air, khususnya di dataran rendah.

3. Kalimantan dan Sulawesi Bagian Selatan

Perlu waspada terhadap puting beliung serta tanah longsor di wilayah perbukitan.

Masa pancaroba umumnya ditandai hujan yang singkat namun intens, dengan perubahan cuaca yang cepat dan tidak menentu.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat

BMKG mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah. Beberapa langkah yang dianjurkan:

• Hindari berteduh di bawah pohon saat hujan disertai petir.

• Amankan barang-barang ringan di luar rumah agar tidak terbang tertiup angin.

• Periksa dan bersihkan saluran air untuk mencegah banjir.

Baca Juga : DLH Kota Malang Siapkan Penataan Ulang Penanganan Sampah di TPS Samaan dan Muharto

• Waspadai daerah lereng dan perbukitan saat curah hujan meningkat.

Puncak Musim Hujan Diprediksi Desember 2025 – Januari 2026

BMKG memperkirakan puncak musim hujan akan terjadi pada Desember 2025 hingga Januari 2026, dengan intensitas hujan meningkat terutama di:

- Jawa

- Bali

- Nusa Tenggara

- Sebagian wilayah Kalimantan

Karena itu, kesiapsiagaan terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi perlu diperkuat oleh masyarakat maupun pemerintah daerah.

Masa pancaroba membawa potensi cuaca ekstrem yang perlu diantisipasi secara serius. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti imbauan BMKG, dampak kerugian dan risiko keselamatan dapat diminimalkan.